Islamisasi Ilmu Hubungan Internasional? Mungkinkah??


Ilmu Hubungan Internasional merupakan sebuah kajian yang mempelajari segala hal yang dapat mempengaruhi kondisi serta stabilitas antar negara. Studi Hubungan Internasional dapat dikatakan sebagai sebuah kajian baru, yakni mulai muncul pada pertengahan abad 16 dengan munculnya perjanjian Westphalia (Westphalian Treaty 1648). perjanjian tersebut merupakan sebuah rumusan untuk terbentuknya sebuah negara modern dengan batas-batas teritori, kedaulatan, dan rakyat. Sehingga, banyak yang mengatakan bahwasannya Ilmu Hubungan Internasional merupakan sebuah kajian ilmu yang dimunculkan oleh bangsa barat.
Studi yang membahas hubungan antar negara ini juga mengkaji bagaimana resolusi atas suatu konflik, kondisi perekonomian global, perpolitikan internasional, dll. Dan wajar saja, apabila sistem perpolitikan dan perekonomian internasional berkiblat pada barat, dikarenakan banyaknya pakar Hubungan Internasional barat. Sebagai seorang muslim, terlintas dalam benak saya sebuah pemikiran yang mungkin tidak rasionil, tapi memiliki beberapa ‘kemungkinan’ serta ‘pembuktian’, mungkinkah Islamisasi Ilmu Pengetahuan dilakukan untuk ranah Hubungan Internasional?
Salah satu perguruan tinggi yang menerapkan sistem ‘Islamisasi Ilmu Pengetahuan’ adalah Universitas Darussalam Gontor Ponorogo. Dalam konsep Islamisasi Ilmu Pengetahuan, tidak melihat bagaimana barat menjelaskan perspektif-perspektif dan paradigma-paradima dalam Hubungan Internasional kemudian mengkaji perspektif dan paradigma tersebut yang kemudian akan disangkut-pautkan dengan dalil Al-Quran dan hadist. Jika demikian, akan menghasilkan dua kebenaran (perspektif dan paradigma), yakni barat dan islam. Yang demikian lebih pantas untuk disebut dengan Integrasi Ilmu Pengetahuan.
Islamisasi Ilmu Pengetahuan adalah, mempelajari bagaimana konsep, ideologi dan dasar pemikiran dalam Hubungan Internasional yang ditawarkan oleh ilmuwan-ilmuwan barat, kemudian dilakukan sebuah perbandingan atasnya. Perspektif yang digunakan dalam membanding ide-ide pakar keilmuan barat adalah menggunakan perspektif Islam. Dengan demikian, akan menghasilkan satu kebenaran yang lebih baik, Islam atau barat.
Kajian mengenai Islamisasi Ilmu Pengetahuan dalam ranah Hubungan Internasional juga sangat menarik pada era ini dan masa yang akan datang. Hal demikian dikarenakan, solusi yang ditawarkan oleh pemikir-pemikir barat tidak menutup permasalahan yang ada, namun hanya menimbulkan permasalahan baru. Kita lakukan sebuah perbandingan antara sistem perekonomian Kapitalis melawan Komunis. Kemudian kita bandingkan bagaimana sistem perekonomian yang ditawarkan oleh Islam bisa menutup kekurangan kedua ideologi yang berbeda tersebut. Dan dari Islamisasi Ilmu Pengetahuan kita dapat lebih meyakini bahwasanya Islam bukanlah hanya ‘sebuah’ agama saja. Akan tetapi Islam adalah sebuah jalan hidup dan ideologi yang telah mengatur kehidupan penganutnya. Mulai dari adab masuk kamar mandi, hingga adab berpolitik dan perekonomi antar negara. (amirunnaufal)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download E-Book 37 Masalah Populer Karya Ustadz Abdul Somad

Resume Buku Contemporary conflict Resolution Chapter 4