Mahasiswa dan Kesadaran Berdebat
When students participate in
debate, they learn to study issues in depth and from perspectives, a skill I
use everyday in senate. (Barrack Obama)
Mahasiswa merupakan sebuah
sebutan yang tiperuntukkan bagi mereka yang mengenyam pendidikan di tingkatan
perguruan tinggi. Kata tersebut terdiri dari dua akar kata, maha dan siswa.
Arti kata maha berarti posisi tertinggi, dan siswa yang berarti pelajar. Esensi
dari mahasiswa sendiri terdapat pada semangat keilmuannya yang sangat berbeda
dengan siswa (TK-SMA). Apabila masa siswa, anak didik dituntut untuk membaca
dan memahami, maka mahasiswa dituntut untuk lebih dari itu, yakni membaca,
memahami, dan mendebat.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia, debat adalah sebuah aktifitas pembahasan dan pertukaran pendapat
mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat
masing-masing. Seseorang yang berdebat tidak akan hanya belajar suatu isu
melalui satu perspektif saja, akan tetapi dari banyak perspektif, banyak
pandangan dan banyak sumber untuk mendukung argumen yang ia amini. Dari kondisi
tersebut, akan menciptakan sebuah kondisi keilmuan yang mempelajari suatu
bidang secara mendalam dan komprehensif.
Untuk menjadi seorang debater
yang baik, alangkah selayaknya kita mengetahui prinsip-prinsip dari berdebat
itu sendiri.
1. Pertanyaan atau tantangan yang diajukan kepada ajang perdebatan
hendaknya dikemukakan secara professional. Menghina, merendahkan, maupun
komentar yang menyerang pribadi dapat digolongkan sebagai tindakan tidak
beradab dalam perdebatan.
2. Keterampilan untuk melakukan analisa kritis, kemampuan
ber-retorika, dan kecerdasan untuk menerima informasi serta memahami secara cepat
(tidak loading) merupakan kunci kesuksesan dalam penyampaian argument anda.
3. Fokus pada posisi argument pihak lawan merupakan persiapan utama
untuk menyangkal argumen lawan. Dengan mengetahui posisi argument lawan, secara
tidak langsung kita akan belajar dari kedua sisi, dari sisi pro (setuju) maupun
kontra (menolak) terhadap topik yang menjadi bahasan perdebatan.
4. Mengetahui kesalahan umu serta perpikir secara logis
(menggunakan logika) juga salah satu cara yang efektif dalam menyangkal
argument lawan.
5. Sajikan data maupun fakta yang akurat dalam mendukung argumen
anda.
6. Pastikan validitas data yang anda gunakan dalam mendukung
argumen anda.
7. Kesimpulan dalam debat merupakan keputusan akhir sebagai
penegasan posisi dimana argumen final. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan
pokok-pokok isu terpenting dalam argument anda dan untuk membantah atau menolak
pernyaaan lawan debat anda.
Yang menjadi poin terpenting
adalah, sebagai salah satu bagian dari civitas akademika, maka sudah selayaknya
berdebat sebagaimana akademisi, bukan mengedepankan emosi maupun takut kalah
yang akan berimbas kepada gengsi. Tingkatkan bacaan, diskusi dan menulis untuk
menjadi mahasiswa yang kritis dan mampu menganalisa masalah, baik masalah dalam
sesi perdebatan maupun dalam kehidupan sosial. (amirunnaufal)
Komentar
Posting Komentar